5 Hal Yang Wajib Diketahui Oleh Telemarketer
|Kenyataan pahit yang harus diterima adalah, most people hates telemarketer. Ya, padahal belum tau tujuan menelepon atau promosi apa yang akan ditawarkan, begitu mendengar bahwa Anda merupakan sales marketing dari perusahaan X, sang penerima telepon akan langsung buru-buru beralasan bahwa ia akan mengadakan rapat lah, tidak ada waktu lah, tidak tertarik lah, atau bahkan dengan tidak sopannya langsung menutup telepon.
Sebagai seorang telemarketer, Anda harus lapang dada dan bersabar menghadapi konsumen karena berhubung komunikasi hanya melalui telepon, bisa jadi emosi konsumen tersebut lebih meluap-luap dan menjadi tidak terkontrol. Sebelum hal tersebut membuat Anda down, Anda wajib memperhatikan 6 hal berikut ini.
1. Jika di awal konsumen bersikap negatif, ini bukanlah salah Anda
Bisa jadi, konsumen tersebut mempunyai pengalaman negatif dengan telemarketer sebelum Anda, bisa jadi dipaksa, ditelepon terus menerus ataupun karena merasa terganggu dengan cara berkomunikasinya. Jangan biarkan hal ini membuat Anda down, sebagai telemarketer, Anda harus sudah siap pasang kuping mendengarkan komplain dan energi negatif dari para konsumen. Namun, jangan biarkan hal tersebut mempengaruhi Anda!
2. Lakuakn riset sebelum menelepon
Meski tujuan Anda satu, menawarkan sebuah produk atau promosi, namun Anda akan berhadapan dengan orang yang berbeda-beda dan merupakan tugas Andalah untuk mencari tau konsumen tersebut sebelum meneleponnya. Cari tau siapa konsumen Anda, apa latar belakangnya, dari situ, Anda bisa memperkirakan apa yang ia butuhkan, bagaimana cara berkomunikasi yang pas dan efektif dengannya dan bahkan produk atau promosi apa yang pas untuk ditawarkan. Jangan sampai, Anda malah blank tidak tau sama sekali mengenai orang yang akan Anda hubungi.
3. Ingatlah konsep berbicara dua arah
Tujuan Anda menelepon bukan hanya menyampaikan sebuah informasi, kan, namun juga menarik konsumen. Dalam berbicara melalui telepon, hindari berbicara terlalu cepat seraya memaksa konsumen Anda untuk pura-pura mendengarkan tanpa memberikannya waktu untuk berpendapat. Berbicara tanpa henti sepanjang komunikasi tidak akan menarik perhatian konsumen Anda, berbicaralah seperlunya dengan singkat, padat dan jelas dan jangan lupa untuk membangun komunikasi dua arah dengan mengajukan pertanyaan kepada konsumen Anda.
4. Buatlah sales script
Untuk Anda yang baru merintis karir sebagai telemarketer, tak jarang terdengar terbata-bata dalam menjelaskan dan membuat konsumenpun tak yakin dengan apa yang Anda tawarkan. Memang, hal tersebut merupakan bagian dari pembelajaran, namun akan lebih baik lagi jika Anda mempersingkat waktu pembelajaran tersebut dengan membuat sales script jadi Anda sudah tau template bahan pembicaraan Anda dan arah pembicaraannya juga.
5. Mereka yang mengaku meeting, belum tentu benar-benar sedang meeting
Mengaku sedang berada di tengah-tengah rapat menjadi salah satu alasan yang efektif saat dihubungi oleh telemarketer. Namun terkadang, bukan berarti mereka selalu jujur dengan alasan “sedang meeting” yang bertujuan untuk memberhentikan Anda sebelum berbicara. Di saat Anda mendengar alasan tersebut dari konsumen, tanyakan kembali kapan kira-kira Anda dapat menghubunginya kembali, semoga saja saat Anda menghubunginya kembali, suasana hatinya sedang bagus sehingga mau mendengarkan Anda dan malah menjadi konsumen tetap Anda.