6 Pertanyaan Umum dari HRD Saat Anda Mengajukan Resign
|Seperti artikel yang sudah dibahas sebelumnya, setiap orang pasti memiliki alasannya masing-masing saat sudah mantap memutuskan untuk resign. Tapi, tak perlu disangkal, dalam proses pengajuan resign tersebut, ada banyak langkah dan juga prosedur yang harus Anda lakukan. Mulai dari membicarakannya kepada manajer, mengajukan surat resign, bahkan sampai mendapatkan panggilan dari manajer atau dari HRD saat menerima surat atau keputusan resign Anda. Terutama saat Anda merupakan salah satu dari sekian banyak karyawan dengan performa yang unggul dan juga dapat diandalkan. Bukan hal yang tidak mungkin, sang HRD dan manajer akan berusaha sebaik mungkin untuk mempertahankan Anda di perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, jika Anda sudah memiliki pertimbangan untuk resign dan bahkan sudah mengajukan surat resign, yuk persiapkan diri dengan pertanyaan dari HRD yang biasanya diajukan saat Anda mengajukan resign.
Alasan resign
Tentu, hal pertama yang akan ditanya oleh sang HRD atau manajer perusahaan tersebut adalah, “apa alasan Anda memutuskan untuk resign?”. Tentunya, di luar pertimbangan dan alasan yang sudah Anda miliki, ada sekelibat pertimbangan untuk menjelaskannya mentah-mentah kepada sang HRD atau manajer. Saat berkomunikasi dalam bidang profesionalisme dan karir, tentunya Anda juga harus mempertimbangkan soal profesionalisme dan juga membatasi diri dengan membatasi omongan Anda kepada sang manajer atau HRD. Namun, secara garis besar, tak ada salahnya untuk memberikan alasan yang signifikan soal keputusan Anda.
Misalnya, untuk Anda yang memutuskan untuk resign karena ingin membangun bisnis baru, pastinya sang HRD akan bertanya dengan detail mengenai kesiapan Anda dalam membangun bisnis tersebut, mulai dari kesiapan finansial, mental dan juga pengetahuan. Jika Anda merupakan salah satu karyawan teladan yang diunggulkan oleh perusahaan, bukan hal yang tidak mungkin sang HRD atau manajer akan berusaha untuk mencecar Anda dengan tujuan untuk mempertahankan Anda di dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu, sebelum mengajukan resign, ada baiknya untuk mempertimbangkan dengan matang mengenai keputusan Anda tersebut.
Selain itu, hindari mengeluarkan alasan “saya hanya ingin resign“. Biasanya, generasi mileniallah yang sangat akrab dengan alasan yang satu ini. Dengan alasan ingin meraih kebebasan, tidak terikat dan juga masih ingin bersenang-senang menikmati hidup, banyak generasi milenial yang akhirnya memutuskan untuk melepaskan pekerjaannya. Namun sebaiknya, hindari mengungkapkan alasan yang terkesan kurang profesional. Walaupun Anda akan meninggalkan perusahaan tersebut, namun, usahakan untuk meninggalkan nama baik. Jadi, walaupun alasan resign Anda karena ingin bebas, cobalah untuk mengungkapkan hal lain, misalnya dengan “saya ingin berusaha membangun bisnis sendiri dengan menjadi seorang freelancer” atau dengan berbagai alasan profesional yang lainnya.
Apa rencanamu selanjutnya?
Saat Anda memutuskan untuk resign karena mendapatkan tawaran yang lebih baik, pastinya sang perusahaan tidak akan menanyakan hal ini. Namun, saat Anda memutuskan untuk resign dengan alasan ingin berdiri di kaki sendiri, sang HRD atau manajer pasti akan melontarkan pertanyaan seperti inI. Sebaiknya, jawablah pertanyaan ini dengan berbagai pertanyaan diplomatis, seperti “saya ingin memperkaya pengetahuan diri dengan bergabung di berbagai tempat kursus” atau “saya akan melanjutkan pendidikan” atau ” saya akan bergabung di komunitas atau gerakan sosial” dan masih banyak lagi. Jangan sampai, saat sudah resign dari perusahaan tersebut, Anda benar-benar blank alias tidak memiliki rencana ke depannya untuk kehidupan Anda.
Bagaimana hubunganmu dengan atasan
Dalam tahap pertanyaan ini, biasanya sang HRD atau manajer sedang berusaha mengulik informasi kecocokan Anda dengan atasan dan lingkungan kerja dan berusaha menganalisis apakah hal tersebut menjadi salah satu alasan pengunduran diri Anda. Selain itu, di sisi lain, hal ini sangat berguna bagi HRD atau manajer perusahaan untuk memperbaiki komunikasi dan memperkuat tim divisi yang baru saja Anda tinggalkan. Dengan begitu, sang HRD atau manajer bisa mengetahui kekurangan dan lubang yang harus diperbaiki. Saat Anda mendapatkan pertanyaan ini, usahakan untuk tidak menjelek-jelekkan atasan Anda. Memberikan masukan membangun akan sangat baik, namun hal ini bisa Anda lakukan saat berbicara langsung kepada sang atasan atau orang yang Anda tuju.
Kekurangan perusahaan
Sama halnya dengan hubungan dengan atasan, sang HRD atau manajer yang sedang memberikan pertanyaan ini pada dasarnya sedang mencari tau apa kekurangan dan bagaimana ia bisa selalu mempertahankan karyawan yang lainnya yang masih bertahan. Biasanya, sang HRD atau manajer condong merujuk kepada soal gaji, ambience ataupun lingkungan kerja.
Apa yang unggul di perusahaan baru?
Kalau Anda menjawab jujur kepada atasan mengenai perusahaan baru yang akan merekrut Anda, sang HRD atau manajer pasti akan berusaha mencari tau apa keunggulan di perusahaan baru tersebut dan apa yang membedakannya dengan perusahaan ini. Dalam menjawab pertanyaan ini, Anda bisa menjawab sedikit diplomatis, misalnya dengan menjabarkan bahwa Anda bisa mendapatkan tantangan baru, bisa lebih fokus kepada passion atau bahkan bisa bebas berekspresi. Biasanya, saat pihak perusahaan sedang berusaha mempertahankan Anda, perusahaan tersebut akan condong menawarkan fasilitas dan juga keunggulan yang sedang ditawarkan oleh perusahaan baru tersebut untuk membuat Anda tergiur dan membatalkan pengajuan resign Anda. Dengan memberikan apa yang berani ditawarkan oleh perusahaan baru tersebut, pihak perusahaan berharap Anda akan mempertimbangkan kembali dengan keputusan tersebut. Tak jarang, sang HRD atau manajer akan berani untuk menawarkan suatu hal yang sangat menarik dan menggiurkan demi mempertahankan Anda. Jadi, di situlah letak tantangannya untuk menguji kemantapan Anda.
Apa yang bisa membuat Anda bertahan?
Ini merupakan bahasa lain dan merupakan rangkuman dari setiap pertanyaan yang sudah diajukan. Pada dasarnya, HRD atau manajer yang memanggil Anda terkait dengan permohonan pengunduran diri Anda merupakan salah satu bentuk perusahaan mempertahankan Anda. Jadi, biasanya, pertanyaan ini merupakan cara untuk mengetahui “apa yang membuatmu resign?”. Jika permasalahnnya adalah soal gaji, hal tersebut pasti cukup mudah untuk didiskusikan dengan HRD langsung atau dengan sang manajer. Namun, jika berhubungan dengan pola kerja, jobdesk dan juga hal-hal yang lainnya, hal tersebut kembali lagi kepada apa yang sudah Anda berikan kepada perusahaan.
Jika Anda masih meragukan keputusan tersebut dan belum sepenuhnya yakin dengan keputusan untuk resign, pertanyaan terakhir ini merupakan kesempatan Anda untuk mengungkapkan impian dan juga harapan Anda terhadap perusahaan untuk membatalkan niat Anda. Dengan berkomunikasi terbuka, pihak perusahaan pasti akan berusaha memberikan apa yang Anda harapkan dan inginkan, begitu juga Anda, harapan dan keinginan Anda bisa terkabul tanpa harus berpindah kerja.
Pada dasarnya, resign merupakan keputusan yang harus Anda pertimbangkan dengan matang ya!
Untuk Anda yang masih kesulitan menemukan ruang kantor atau ruang meeting yang sesuai dengan kebutuhan, sekarang sudah ada XWORK yang bisa menemukannya untuk Anda. Hanya perlu akses XWORK melalui website XWORK atau langsung dapatkan aplikasinya di iOS atau Android.