6 Kesalahan yang Paling Fatal dalam Menuliskan Resume
Selain CV, resume menjadi salah satu bagian terpenting dalam sebuah proses melamar pekerjaan. Sebelum membaca CV, umumnya para HRD akan mampir terlebih dahulu dalam resume. Jika dilihat meyakinkan dan menarik, HRD tersebut baru akan berlanjut untuk membaca CV Anda.
Agar CV Anda terbaca oleh HRD, yuk hindari kesalahan berikut ini dalam menuliskan resume. Memang terlihat sederhana, namun nyatanya ini merupakan kesalahan fatal yang menyebabkan sang HRD enggan untuk mengintip CV Anda.
1. Font tidak profesional
Saat melihat resume Anda secara keseluruhan, HRD akan melihatnya secara garis besar dari apa yang terlihat, salah satu contoh yang fatal adalah pemilihan font. Mungkin maksud Anda adalah memberikan variasi font yang menarik dan beragam untuk membuat resume Anda lebih atraktif. Namun pasalnya, menggunakan font yang tidak profesional dengan karakter yang lemah akan membuat resume Anda dilihat sebelah mata oleh para HRD. Oleh karena itu, pastikan Anda menggunakan font yang normal, standar, profesional dan mudah terbaca. Dengan begitu, sang HRD pasti akan lebih merasa yakin dengan kemampuan Anda.
2. Typo
Typo juga merupakan kesalahan yang paling fatal dalam menuliskan resume. Hal ini menunjukan sikap ketidaktelitian Anda yang pasti membuat poin negatif dalam kinerja Anda. Terlebih lagi jika typo tersebut terlihat berulang-ulang dalam resume, pasti mustahil rasanya sang HRD beralih ke CV Anda.
Yang lebih penting lagi, dalam menuliskan resume, pastikan benar-benar dengan yakin bahwa tidak ada typo dalam penulisan nama, gelar dan juga jabatan orang yang Anda tuju.
3. Menggunakan kata-kata sehari-hari
Saat dalam tahap screening resume dan sang HRD melihat adanya penggunaan kata-kata sehari-hari dalam resume, hal ini membuat sang HRD bertanya-tanya sikap profesionalisme Anda dalam berkomunikasi dan juga kesiapan Anda dalam terjun di dunia profesional. Pasalnya, bukan skill dan kemampuan berpikir saja yang penting dalam bekerja, namun kemampuan berkomunikasi yang baik juga menjadi hal yang diutamakan dalam melamar kerja.
4. Gaya bahasa yang tidak sesuai dengan bidang pekerjaan
Gaya bahasa seorang fotografer yang melamar pekerjaan dan juga seorang guru dalam melamar pekerjaan pastilah sangat berbeda. Meskipun ini lamaran pertama Anda dan Anda melihat referensi dari internet, namun bukan berarti Anda tidak bisa menyesuaikannya dengan gaya bahasa yang sesuai dengan bidang pekerjaan Anda. Misalnya, gaya bahasa untuk media dan korporat pastilah berbeda. Di media, Anda diharapkan menulis dengan gaya bahasa formal namun tetap komunikatif. Namun di korporat, pasti diharapkan Anda berbicara dengan gaya bahasa formal dan juga pemilihan kata yang tepat.
5. Penempatan format yang berantakan
Hal lain yang juga menjadi kesalahan fatal dalam menuliskan resume adalah penemapatan format yang beratankan. Misalnya, Anda meletakan tanggal di bagian bawah, atau penggunaan format kepala surat yang boros dan tidak mengguanakan tempat yang ada dengan maksimal. Tentunya ini mengurangi poin estetika.
6. Kurang kreatif dalam mengatur format template
Yang terakhir ini merupakan penilaian yang penting untuk Anda yang melamar dalam bidang kreatif atau bidang yang formal kasual. Mengikuti template yang sudah ada di internet memanglah hal yang baik. Namun pasti akan lebih baik lagi jika Anda bisa berkreasi di luar dari template yang sudah ada asal tidak keluar dari batasan penulisan resume yang baik dan benar.
Yuk mulai menulis resume!
Related Posts
-
4 Alasan Mengapa Harus Berpakaian Rapih ke Kantor
No Comments | Nov 11, 2016
-
4 Langkah Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Part 2
No Comments | Jan 29, 2018
-
6 Persiapan Handover Pekerjaan ke Karyawan Baru
No Comments | Nov 16, 2018
-
Setelah Wawancara Kerja, Apa Selanjutnya?
No Comments | Oct 17, 2017
About The Author
Neschya
Writer x Fashion Stylist