7 Alasan Mengapa Bekerja di Start Up itu Asyik
|Beberapa tahun lalu, jika ditanyakan target kerja, beberapa dari Anda mungkin beranggapan ingin bekerja di perusahaan besar yang sudah ternama di kalangan nasional dan internasional agar saat ditanya orang, Anda dapat meninggikan pride. Tapi, sekarang ini malah terbalik, banyak yang malah meninggalkan perusahaan besar dan beralih ke berbagai start up yang notabene baru merintis usaha. Ini dia asalannya.
- Kerja di Start up itu lebih dinamis
Namanya juga start up, usaha yang baru merintis. Pasti peraturan yang dibuat masih tentatif dan juga masih mengalami berbagai perubahan. Gaya kerja, gaya hidup dan berbagai ritme bekerja juga pasti berubah seiring berjalannya waktu. Asyiknya, berbagai start up juga sangat up to date dengan perkembangan terkini. Nggak heran, orang-orang yang bekerja di start up terlihat sangat bahagia dan juga enjoy.
- Memperluas ketrampilan
Saat bekerja di perusahaan besar Anda sudah dikotak-kotakan dengan divisi, di start up Anda bekerja sebagai tim. Bukan hal yang tidak mungkin, Anda bekerja sebagai marketing namun juga merangkap sebagai PR ataupun pembuat legal perjanjian kerja sama dengan partner. Dengan lingkungan yang minim dan juga tim yang masih kecil ini, hubungan Anda yang saling bahu membahu pastinya akan lebih intim dibandingkan bekerja di perusahaan ternama namun bekerja sesuai dengan bidang Anda.
- Lingkungan minim, namun intim
Jika bekerja di perusahaan ternama dengan pegawai yang besar, umumnya Anda hanya bergaul dengan orang-orang sedivisi dengan Anda. Bukan hal yang tidak mungkin dalam satu lantai hanya terdapat pegawai dengan divisi Anda karena saking besarnya perusahaan tersebut. Jadi, hal tersebut dapat menutup kemungkinkan terbatasnya pergaulan Anda dengan divisi lain. Kalau di start up, karena timnya masih kecil, Anda bisa bergaul dengan semuanya dengan hubungan yang juga lebih intim karena Anda akan membantu satu sama lain untuk membangun perusahaan tersebut.
- Persaingan rendah
Bukan hal yang tidak mungkin, di perusahaan ternama, Anda dan rekan kerja akan bersaing mencari perhatian atasan untuk mendapatkan kenaikan gaji atau jabatan. Kalau di start up, boro-boro kenaikan jabatan, mungkin, dalam divisi tersebut baru Anda saja pegawainya. Secara tidak langsung, Anda bekerja dengan maksimal tanpa memikirkan persaingan yang membuat Anda bermain kotor.
- Tak banyak menuntut
Kebanyakan start up tak banyak menuntut, yang terpenting adalah “mau belajar” dan juga memberikan yang terbaik untuk start up tersebut. Biasanya, para perusahaan ternama sudah memberikan sederet persyaratan untuk calon pegawai yang padahal belum tentu dipakai dan berguna saat bekerja. Kalau start up, yang penting Anda punya ketrampilan yang dimiliki, hanya butuh beberapa hari bimbingan, mungkin Anda sudah bisa bekerja sendiri.
- Banyak yang bisa dipelajari
Karena pekerjaan Anda merangkap satu sama lain dan bekerja atas dasar kerjasama tim, Anda pasti bisa mempelajari banyak hal. Misalnya, membantu teman marketing, membantu teman customer service, belajar bagaimana membuat kerja sama dengan partner dan juga berbagai hal lainnya. Dari situ, Anda bisa menemukan passion Anda sendiri.
- Anda tak mengikuti sistem, Anda membuat sistem
Kalau perusahaan ternama sudah mempunyai sistem dan peraturan sendiri, Anda, yang sudah bergabung dari awal start up ini bisa membantu berkontribusi untuk membuat sistem untuk memajukan perusahaan. Pastinya, masukan dan kritik Anda akan sangat berguna dan membangun perusahaan tersebut. Secara tidak langsung, kesuksesan start up ini juga berkat kontribusi yang besar dari Anda.
Mau coba kerja di start up?