5 Tantangan yang Dihadapi Saat Memutuskan Menjadi Freelancer
|Ada berbagai jenis pekerjaan dan lapangan pekerjaan yang sekarang terbuka untuk banyak orang. Ada pekerjaan penuh waktu atau full time atau yang biasa juga dikenal dengan pegawai kantoran, ada juga yang paruh waktu dan juga freelancer. Beda halnya dengan pekerja penuh waktu dan paruh waktu, biasanya mereka sudah terikat dengan suatu pekerjaan atau perusahaan dalam jangka waktu yang cukup panjang atau tidak terikat, namun bedanya hanyalah jam kerjanya saja. Bisa dibilang, pekerja penuh waktu dan paruh waktu sama-sama memiliki gaji bulanan yang stabil, meski hanya berbeda angka dan jumlah.
Beda halnya dengan freelancer, freelancer atau pekerja lepas sama sekali tidak terikat dengan suatu perusahaan atau project. Ia bahkan bisa saja mengerjakan beberapa project untuk beberapa perusahaan atau beberapa pekerjaan dalam satu waktu yang bersamaan. Hal ini tentunya sangat menyenangkan jika dilihat dari konsep kasat matanya, namun jika Anda memutuskan untuk menjadi freelancer, pastikan dulu Anda telah mempertimbangkan resiko berikut ini!
Pendapatan yang tidak stabil
Namanya juga pekerja lepas dan tidak terikat oleh apapun, pemasukan Anda pun juga jadi tidak terikat dan tidak tetap setiap bulannya. Tidak hanya musim, tapi freelancer juga mengalami paceklik alias waktu-waktu di mana mereka sepi klien atau project untuk dikerjakan. Nah, untuk Anda yang memiliki niat untuk menjadi freelancer setelah resign dari pekerjaan lama dengan gaji yang cukup tinggi, hal ini perlu Anda pertimbangkan kembali dengan matang agar tidak kaget dan juga stress karena keuangan yang tidak stabil di awal-awal waktu menjadi freelancer.
Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh para freelancer adalah pandai mengelola keuangan, karena akan ada masa di mana Anda mendapatkan banyak tawaran job, namun ada masanya juga tawaran tersebut tidak kunjung datang. Nah, karena Anda tetap harus memikirkan masa depan dan berjaga-jaga saat sepi klien, saat mendapatkan banyak invoice yang turun, ada baiknya Anda selalu menyimpan sebagian untuk “uang makan” di bulan selanjutnya. Dengan begitu, meski project yang tidak stabil, Anda tetap bisa mengatur keuangan agar terus stabil.
Selain itu, karena pendapatan dan project yang tidak stabil, Anda juga terus dituntut untuk mencari dan bekerja sama dengan lebih banyak pihak lain untuk membuka peluang pekerjaan di kemudian hari, tidak hanya mengerjakan project yang sedang berjalan sekarang ini saja.
Invoice yang lama turun
Berbeda halnya dengan menjadi pekerja tetap atau paruh waktu untuk sebuah perusahaan, para freelance seringkali menghadapi situasi di mana invoice yang lama turun. Kalau gaji para karyawan selalu turun tepat waktu saat akhir bulan, terkadang karena project yang tidak beraturan, invoice untuk freelancer membutuhkan waktu yang lama untuk turun karena proses pembayaran dan keuangan yang cukup rumit hingga ke tangan bagian keuangan. Terkadang, ini juga yang menjadi kendala dan resiko yang harus dihadapi saat Anda memutuskan untuk menjadi freelancer: project yang tidak beraturan dan juga invoice yang membutuhkan waktu lama untuk cair.
Nah, oleh karena tantangan tersebut, Anda harus menjadi freelancer yang proaktif dan selalu mencatat berbagai hal mengenai keuangan tersebut untuk menjaga keuangan yagn terus stabil.
Waktu kerja di akhir pekan
Ada berbagai jenis freelancer, ada yang direkrut langsung untuk project suatu organisasi atau juga suatu perusahaan. Nah, disaat Anda direkrut oleh sebuah project perusahaan, terkadang Anda diminta untuk tetap kerja di akhir pekan, bahkan untuk mengirimkan laporan atau untuk sekedar mengerjakan revisi. Karena status Anda merupakan pekerja lepas, terkadang pihak perusahaan tidak mempertimbangkan jam kerja Anda dan mengharapkan Anda untuk menyelesaikan project di akhir pekan juga.
Terlebih lagi untuk pekerja lapangan atau pekerja kreatif, wartawan atau fotografer misalnya, biasanya para karyawan tetap untuk media atau perusahaan tersebut enggan untuk melanjutkan pekerjaan atau melaksanakan tugas di akhir pekan, oleh karena itu, terkadang tugas dan pekerjaan di akhir pekan tersebut dialihkan kepada para freelancer. Makanya, saat memutuskan untuk menjadi freelancer, Anda harus mempersiapkan diri untuk tetap bekerja di akhir pekan.
Waktu kerja yang lebih banyak dibandingkan pekerja tetap
Jam kerja para pegawai perusahaan pasti sudah tetap setiap harinya, entah itu dari pukul 9 pagi sampai 6 sore atau pukul 8 pagi sampai 5 sore. Meski dilihat secara kasat mata bahwa para pekerja lepas bisa bekerja dari rumah dan tidak perlu ke kantor, namun pada dasarnya jam kerja para pekerja lepas pun juga sama banyaknya atau bahkan lebih banyak dibandingkan para karyawan perusahaan. Hal ini biasanya terjadi saat para freelancer mengerjakan beberapa project dalam satu waktu yang bersamaan, apalagi saat harus mendatangi beberapa meeting dalam satu waktu yang bersamaan. Hal ini yang terkadang membuat para freelancer memiliki jam tidur yang lebih sedikit dibandingkan para pegawai kantoran. Meskipun bekerja dari rumah atau tidak perlu ke kantor secara terus menerus, namun pada dasarnya frelancer memiliki banyak tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan, terlebih lagi saat memegang beberapa project dalam satu waktu.
Kurang fokus
Demi meningkatkan dan menjaga keuangan yang terus stabil, tentunya freelancer mencoba berusaha menjalani berbagai project dalam satu waktu yang bersamaan. Kalau para pegawai kantoran hanya melaksanakan dan menangani satu hal yang sama dalam waktu yang cukup panjang, para freelancer ini mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, hal inilah yang terkadang menjadi tantangan tersendiri untuk menjaga fokus dan konsentrasi saat harus menangani berbagai macam hal dan pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Anda diminta untuk terus fokus dan juga update terhadap hal-hal dalam pekerjaan Anda.
Sebagai freelancer, ada baiknya untuk terus membawa buku catatan ke mana-mana dan mencatat setiap update serta perkembangan dari setiap project untuk men-tracking pekerjaan Anda. Dengan memegang beberapa pekerjaan dalam satu waktu, pastinya mengandalkan ingatan saja tidak akan cukup, Anda butuh kemampuan mengorganisir yang lebih handal dan juga terarah.
Nah, itu dia berbagai tantangan yang mungkin akan Anda hadapi saat memutuskan untuk menjadi freelancer. Pasalnya, menjadi seorang freelancer dan juga pegawai tetap perusahaan sama-sama mmeiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, pilihan Anda kembali lagi dengan pertimbangan dan kebutuhan yang Anda butuhkan. Untuk Anda yang masih muda, yuk tak ada salahnya untuk sesekali mencoba menjadi freelancer! Berani coba?
Untuk Anda yang masih kesulitan menemukan ruang kantor atau ruang meeting yang sesuai dengan kebutuhan, sekarang sudah ada XWORK yang bisa menemukannya untuk Anda. Hanya perlu akses XWORK melalui website XWORK atau langsung dapatkan aplikasinya di iOS atau Android. Selain itu, ada banyak review ruangan meeting dan ruang kantor yang paling direkomendasikan di blog XWORK!