5 Stereotype Umum Mengenai Bos Perempuan
|Gaya kepemimpinan laki-laki dan perempuan itu berbeda. Dalam pekerjaan, hal tersebut sangatlah berhubungan dengan hubungan dengan para karyawannya.
Nah, untuk Anda yang hendak akan memiliki bos perempuan, perhatikan stereotype mengenai bos perempuan yang bisa membuat Anda lebih mengertinya dan menghindari adanya ketidakcocokan.
1. Moody-an
Salah satu sikap wanita yang umum diketahui adalah moody-an, terlebih lagi satu kali dalam sebulan. Mood wanita dapat berubah dengan mudah hanya karena beberapa hal sepele. Untuk Anda yang ingin bekerja dengan bos perempuan, berhati-hati dan bersiaplah untuk sikap moody-an dari sang bos ini.
2. Suka ingin tau
Bos perempuan umumnya ingin tau. Umumnya, perilaku suka ingin tau didasari dengan sikap awal wanita yaitu keibuan dan ingin segera membantu jika ada hal yang perlu dibantu. Namun terkadang, keinginantauan ini suka membuat orang lain kurang nyaman karena merasa kurang adanya privasi. Untuk Anda yang akan menghadapi bos perempuan, bersabarlah dan mulailah untuk mengertinya agar mengurangi kesalahpahaman.
3. Bisa menjadi teman curhat
Karena keingintahuan sang bos, bukan hal yang tidak mungkin nantinya sang bos menjadi teman curhat Anda. Mulai dari bercerita hal yang kasual sehari-hari, jika Anda sudah mulai dekat dengannya dan merasakan chemistry serta sang bos juga sudah merasakan kinerja kerja Anda yang memuaskan, bukan hal yang tidak mungkin Anda bisa menjadi teman curhat bos tersebut.
4. Perhatian
Saat bos laki-laki umumnya lebih cuek dan juga dingin, bos perempuan umumnya lebih perhatian terhadap karyawannya. Mulai dari memperhatikan hal yang kecil dan umum hingga hal yang lebih spesifik.
5. Galak dan jutek
Ini dia yang perlu Anda ketahui. Stereotype bos perempuan adalah galak dan jutek. Umumnya, hal ini terjadi karena pemimpin wanita sering dianggap sebelah mata dan juga sulit mendapatkan respek, terlebih lagi dari karyawan laki-lakinya. Oleh karena itu, salah satu cara untuk dihargai dan juga mendapatkan sikap dari para karyawannya, tidak sedikit para pemimpin perempuan bersikap sedikit galak dan jutek atas nama professionalisme.
Pada dasarnya, semua bos itu baik. Namun hanya gaya kepemimpinannyalah yang berbeda-beda setiap orangnya.