Bekerja di perusahaan start up sudah menjadi cita-cita dan keinginan sebagian besar orang sekarang ini, terutama para generasi muda. Bekerja di start up memang terkenal menyenangkan dan sangat akrab bagi para generasi milenial. Gaya hidup yang menyenangkan dan juga budaya di kantor yang menenangkan serta terlihat bergaya muda yang menjadi daya tarik orang-orang untuk melamar dan bergabung para perusahaan start up.
Meski masih merintis, namun tetap saja permintaan dan minat untuk bergabung dengan perusahaan start up masih tinggi.
Nah, untuk Anda yang masuk ke dalam daftar orang-orang yang bercita-cita untuk bergabung dengan perusahaan start up, pastikan dulu yuk sudah mempersiapkan hal berikut!
Wawancara tidak di tempat yang tidak seharusnya
Kalau sebelumnya mendapatkan panggilan interview dan datang ke kantor perusahaan yang Anda lamar, saat melamar ke perusahaan start up, bisa jadi interview-nya tidak terjadi di ruang kerja atau di kantor, namun bisa jadi di kafe, atau bahkan hanya online melalui Skype.
Bekerja dengan perusahaan start up berarti Anda harus menyiapkan diri untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan, waktu dan juga jam kerja yang berbeda dari yang sebelumnya dan biasanya. Kalau kebanyakan interviewer mengajukan pertanyaan “Mengapa kamu pantas bergabung dengan perusahaan kami?”, mungkin interviewer dari perusahaan start up akan mengajukan pertanyaan “Kuliah di mana waktu itu? Kenal si A? Program X masih ada, ya?” dan berbagai pertanyaan yang mungkin terdengar seperti diskusi grup perkuliahan dibandingkan wawancara kerja.
Jam kerja yang fleksibel
Ya, ini dia yang harus dipertimbangkan. Jika Anda merasa keberatakan dengan jam kerja yang fleksibel, mungkin akan lebih baik untuk mempertimbangkan kembali keinginan Anda untuk bergabung dengan perusahaan start up. Namun, jika Anda benar-benar ingin bergabung di perusahaan start up, coba pertimbangkan kembali keberatan Anda untuk bekerja di luar jam kerja pada umumnya.
Bekerja di perusahaan start up akan memberikan banyak pro dan kontra. Salah satu pronya adalah menerbangkan Anda ke berbagai kota-kota di Indonesia, atau bahkan ke luar negeri. Kontranya? Ya mau tidak mau harus mengambil waktu akhir pekan Anda, dan bahkan waktu di luar jam kerja.
Pro lainnya lagi, bekerja dengan start up, Anda berkesempatan untuk mengatur jam kerja sendiri karena ada sebagian start up yang membebaskan karyawannya untuk menentukan jam kerja sendiri dengan durasi kerja tertentu. Namun, tentu siapkan diri juga dengan tantangannya, yaitu bekerja dengan tim yang kemungkinan tidak berada di jam kerja yang sama.
Pace kerja yang tinggi
Bekerja di sebuah perusahaan start up membutuhkan konsentrasi dan juga sifat agresif untuk belajar dan mengamati hal-hal baru yang sedang terjadi di lingkungan sekitar. Perusahaan start up adalah perusahaan dengan pace kerja yang tinggi. Jika Anda tidak mampu mengikuti ritme kerja yang cepat tersebut, bisa jadi Anda tertinggal. Sebagai karyawan di perusahaan start up, meskipun bukan tanggung jawab Anda, namun sudah menjadi kebutuhan Anda untuk membuka mata terhadap apa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar, dan juga menjadi kebutuhan Anda untuk mengetahui tentang hal-hal tersebut.
Self-learned
Dengan dinamisnya dan pace kerja yang sangat tinggi, karyawan perusahaan start up sangat diharapkan untuk bisa mandiri dan beradaptasi secara cepat. Dengan dinamisnya sistem dan ritme kerja perusahaan tersebut, Anda akan tertinggal jauh jika mengandalkan orang lain untuk membantu Anda, maka akan lebih efektif jika dipelajari sendiri. Terlalu banyak hal yang terjadi di perusahaan start up dan tidak pernah ada cukup waktu untuk meminta panduan dari orang lain. Bisa, namun perlahan Anda akan tertinggal di belakang. Jadi, siapkan diri Anda untuk selalu membuka mata dan mempelajari hal baru.
Multitasking
Selain pace kerja yang tinggi, Anda juga dibutuhkan kemampuan multitasking yang cukup baik. Karena karyawan perusahaan start up cenderung terbatas dan masih kecil, bisa jadi Anda harus mengerjakan beberapa tugas dalam waktu yang bersamaan. Untuk hal ini, tentunya dibutuhkan konsentrasi dan dedikasi yang lebih untuk menyelesaikan tugasnya.
Multiresponsibility
Selain multitasking, karena karyawan perusahaan start up masih sangat terbatas, Anda harus bersiap diri untuk mengurus hal-hal di luar tanggung jawab atau job description Anda karena masih minimnya sumber daya manusia tersebut. Tentunya, dari sisi positifnya, Anda bisa mempelajari banyak hal baru untuk diterapkan, namun butuh dedikasi yang tinggi untuk bisa menyelesaikan semuanya.
Bisa dibilang, lulusan atau mantan karyawan start up adalah orang-orang yang “well-trained” deh, dari segi waktu, profesionalitas dan juga kemampuan. Jadi, mau disia-siakan?
Menjadi pusat perhatian
Berada di perusahaan dengan karyawan yang masih terbatas merupakan keuntungan tersendiri bagi karyawan perusahaan start up. Persaingan kerja memang masih cukup berat karena Anda bersaing dengan orang-orang modern yang kompeten dan selalu melek terhadap berbagai hal di sekitar, namun saat Anda sudah berhasil mencapai terobosan, Anda akan mudah mendapatkan perhatian orang lain, dan bahkan akan mendapat penghargaan dari perusahaan start up tersebut. Perusahaan start up terkenal loyal dengan karyawannya, kenaikan gaji, pangkat dan bahkan penghargaan pasti sudah ada di depan mata. Pertanyaannya, sudahkah Anda mempersiapkan diri agar terlihat?
Untuk Anda yang masih kesulitan menemukan ruang kantor atau ruang meeting yang sesuai dengan kebutuhan, sekarang sudah ada XWORK yang bisa menemukannya untuk Anda. Hanya perlu akses XWORK melalui website XWORK atau langsung dapatkan aplikasinya di Android. Selain itu, ada banyak review ruangan meeting dan ruang kantor yang paling direkomendasikan di blog XWORK!
All images: pexels.com