Selalu akan ada kali pertama bagi setiap orang. Ada hari pertama kerja, hari pertama pindah kantor, dan bahkan hari pertama naik jabatan menjadi leader. Setiap momen kali pertama bagi setiap orang biasanya mendatangkan sebuah masalah, dan juga kesalahan. Sebagai momen pertama dalam hidup, wajar hukumnya membuat kesalahan. Namun, yang tidak dapat ditolerir adalah jika kesalahan tersebut dilakukan berkali-kali dan tidak membuat perubahan.
Nah, dari sekian banyak kali pertama pengalaman di dunia karir, kali ini XWORK akan membahas kesalahan yang biasa dilakukan oleh leader pemula. Tips ini bisa Anda coba aplikasikan bagi Anda yang baru diangkat menjadi manajer atau team leader, serta bisa menjadi bahas intropeksi diri bagi Anda yang sudah menjabat menjadi manajer dalam waktu tertentu.
Yuk simak kesalahan yang seringkali dibuat oleh leader pemula. Pastikan Anda berusaha untuk menghindarinya ya!
Tidak menjalin hubungan dengan anggota tim
Salah satu kesalahan yang biasa dibuat oleh manajer atau leader baru adalah tanpa sadar menjauh dari anggota timnya dan merasa sudah “berbeda kelas” dengan para anggota timnya. Hal ini memang terkadang dilakukan tanpa sadar, belum lagi karena anggota tim yang berbeda sikap atau menjaga sikap setiap kali berhadapan dengan Anda karena jabatan yang Anda miliki tersebut.
Jika anggota tim berusaha menjauh dari Anda, bukan berarti Anda meladeninya dengan ikut menjauh, justru Anda yang harus mendekatkan diri dengan mereka, karena merekalah harta yang harus Anda jaga, karena merekalah anggota yang akan menjalani kebutuhan bersama dan sesama leader dan anggota adalah dua pihak yang saling membutuhkan.
Micro-managing
Terbiasa menjadi eksekutor biasanya menyebabkan setiap manajer baru berusaha untuk memperlakukan anggotanya dengan micro-managing, alias berusaha untuk mencari tau dan memonitor setiap pekerjaan yang anggotanya lakukan. Bersebrangan dengan poin di atas, hal ini justru malah akan membuat jarak lebih jauh lagi antara Anda dengan anggota tim karena selain mereka merasa tidak mendapatkan kepercayaan Anda, mereka juga merasa hanya sebagai motor penggerak dan merasa kreativitasnya tidak begitu dibutuhkan, atau bahkan merasa kurang dihargai.
Jadi, berusahalah untuk dekat dengan para anggota, namun juga memberikan kepercayaan kepada mereka untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya tanpa bersikap micro managing. Biarkan mereka melakukan tugas dengan caranya masing-masing. Jika terjadi sebuah kendala atau masalah, barulah didiskusikan jalan keluarnya.
Hanya mendengarkan diri sendiri
Tidak mendengarkan saran dari anggota karena Anda merasa lebih baik dan lebih senior dan lebih unggul dari mereka merupakan salah satu kesalahan dan bentuk keegosikan manajer pemula. Ingatlah, bahwa Anda dan tim adalah dua pihak yang saling membutuhkan. Baik untuk Anda, belum tentu baik menurut sudut pandang yang lain, kan?
Sebagai manajer, Anda justru harus membuka seluruh indera Anda untuk mendengarkan, berkomunikasi dan juga menjalin koneksi dengan para anggota tim Anda untuk membangun sebuah tim yang solid dan kuat.
Terlalu sibuk memberikan pembuktian diri
Salah satu kesalahan yang juga seringkali dilakukan oleh manajer pemula adalah berusaha memberikan pembuktian diri bahwa ia merupakan manajer atau team leader yang sukses karena sudah berhasil menggirim anggota timnya menuju kesuksesan. Jadi, saat terjadi sebuah kesuksesan, Anda menganggap itu semua terjadi berkat bentuk pimpinan Anda. Hal ini memang biasanya juga terjadi tanpa sadar karena ingin membuktikan kepada lapisan di atasnya lagi bahwa Anda bisa bertanggung jawab terhadap jabatan baru ini. Padahal, semuanya tidak akan berjalan lancar tanpa kerjasama dan kerja kerja anggota Anda, kan? Terlalu sibuk memberikan credit kepada diri sendiri dan lupa berterima kasih serta memberikan selamat kepada anggota merupakan kesalahan umum yang seringkali dilakukan oleh manajer baru.
Walaupun Anda sedang berusaha memberikan pembuktian diri kepada atasan, namun cobalah untuk fokus memperlakukan anggota tim Anda dengan membentuk tim yang solid, saling menghargai dan juga saling percaya satu sama lain. Dari tim yang solid, pekerjaan juga pasti akan lebih stabil dan lebih maksimal. Jika semua terlaksana, pasti Anda juga akan “dilirik” oleh atasan karena kesuksesan Anda membangun sebuah tim yang kuat, kan?
Membiarkan toxic situation
Salah satu tujuan untuk ikut berkecimpung dan berinteraksi dengan anggota tim Anda adalah untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik, hubungan yang baik dan juga tidak ada masalahn yang terjadi di antara anggota tim. Permasalahan yang terjadi di antara anggota tim yang hanya dibiarkan terjadi pasti akan mengundang toxic situation yang membuat tim Anda perlahan pecah.
Manajer baru biasanya lupa dan belum peka dengan hal yang satu ini. Namun, pada dasarnya, permasalahan ini juga merupakan tanggung jawab Anda untuk memastikan bahwa semua anggota tim berada dalam situasi yang baik-baik saja. Jika mencium bau yang tidak enak di antara anggota tim, segeralah berkomunikasi dan mengambil jalan tengah untuk meluruskan permasalahannya. Jangan biarkan toxic relationship atau toxic situation bersarang di tim Anda.
Nah, itu dia beberapa permasalahan atau kesalahan yang seringkali terjadi dan dilakukan oleh para manajer pemula. Meskipun masih adaptasi, namun tidak ada salahnya Anda sudah mempersiapkan diri untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan tersebut.
Untuk Anda yang masih kesulitan menemukan ruang kantor atau ruang meeting yang sesuai dengan kebutuhan, sekarang sudah ada XWORK yang bisa menemukannya untuk Anda. Hanya perlu akses XWORK melalui website XWORK atau langsung dapatkan aplikasinya di Android. Selain itu, ada juga review ruang meeting dan ruang kantor yang paling direkomendasikan di blog XWORK!”
Images: pexel.com