Generasi milenial memiliki rasa ingin tau dan juga rasa penasaran yang tinggi untuk mencoba berbagai perusahaan dan tempat kerja yang sesuai dengan passion dan juga bidangnya. Ini dia yang menjadi salah satu penyebab rata-rata generasi milenial tidak bertahan dalam waktu yang cukup lama pada sebuah perusahaan. Saat ia merasa sudah “puas” atau “cukup” dengan satu perusahaan, ia akan berusaha mencari tempat baru dengan mengatasnamakan tantangan dan juga haus akan pengalaman.
Pasalnya, menjadi “kutu loncat” bagi generasi milenial memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Keuntungannya memang bisa mendapatkan banyak link, pengalaman dan juga pengetahuan, namun kekurangannya adalah bisa masuk ke dalam daftar hitam calon perusahaan baru.
Bagi perusahaan, tingkat turnover yang tinggi atau tingkat keluar-masuknya karyawan yang tinggi bukanlah hal yang baik. Selain membutuhkan waktu lagi untuk penyesuaikan karyawan baru, hal ini juga bisa merusak citra atau nama perusahaan tersebut karena dianggap kurang memiliki sistem yang maksimal, atau hal-hal lain yang menyebabkan karyawannya tidak betah.
Untuk itu, yuk simak 10 tips mengurangi tingkat turnover pada karyawan Anda!
Kepribadian itu penting
Skill memang penting sebagai salah satu pertimbangan untuk merekrut seseorang. Namun, di samping itu, kepribadian juga tidak kalah penting. Seseorang yang memiliki kepribadian menyenangkan, mau berusaha, berinisiatif tinggi walau memiliki skill yang minim pasti akan sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Skill yang minim pasalnya bisa diasah seiring berjalannya waktu.
Penawaran bisa menjadi pertimbangan
Buatlah pegawai Anda terus belajar
Sebagian besar generasi milenial memiliki rasa ingin tau yang tinggi. Saat ia merasa sudah stuck dengan satu perusahaan, mereka cenderung untuk memilih mencari tempat baru yang menantang. Oleh karena itu, bimbinglah karyawan Anda untuk terus belajar, bisa dengan menantangnya dengan job description baru, atau menawarkannya untuk mengikuti pelatihan, seminar, atau training yang berhubungan dengan bidang kerjanya.
Bersikap terbuka
Saat Anda mendapatkan permintaan karyawan untuk berpindah divisi karena rasa ingin tau, cobalah untuk tidak langsung menerimanya. Akan lebih baik jika Anda memberikan masa percobaan pada karyawan tersebut di divisi lain daripada karyawan tersebut mencari jalan keluar di perusahaan lain. Namun, jika memang karyawan tersebut tidak cocok ditempatkan para divisi lain, jangan ragu untuk memberikan review terjujur.
Buatlah suasana kantor yang menyenangkan
Tak ada orang yang mau berada terus menerus pada lingkungan kantor yang menengangkan dan membosankan. Untuk menurunkan tingkat turnover pada karyawan, tentu Anda perlu membangun suasana kantor yang nyaman, jauh dari stress dan jauh dari ketegangan. Buatlah suasana kantor yang hangat selayaknya rumah kedua. Saat seorang karyawan merasa betah dengan lingkungan kantor tersebut, pasti akan sulit baginya untuk berpindah ke lain hati.
Tingkatkan kekeluargaan
Selain ikut merayakan libur 17 Agustus, rasanya tidak ada salahnya bagi perusahaan Anda untuk sesekali mengikuti Pesta Halloween, atau acara-acara seru lainnya yang bisa meningkatkan keseruan di tengah-tengah suasana kantor yang membosankan. Merayakan tradisi besar akan membuat tingkat kekeluargaan di kantor Anda lebih tinggi. Alhasil, semua orang akan merasa lebih bahagia.
Berikan fleksibilitas
Memberikan jam kerja yang fleksibel terhadap karyawan merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap “work life balance“. Kerja terus menerus dengan jadwal lembur tidak akan membuat seorang karyawan betah berlama-lama pada perusahaan tersebut. Di era globalisasi ini, cobalah untuk mengubah sistem Anda dengan memberikan fleksibilitas yang lebih terhadap karyawan Anda. Saat Anda peduli dengan kehidupan karyawan, pasti sang karyawan akan berpikir dua kali untuk meninggalkan perusahaan tersebut.
Terima kasih
Banyak karyawan yang meninggalkan perusahaan lamanya karena merasa kurang diapresiasi. Untuk mengurangi tingkat turnover pada karyawan, Anda perlu meningkatkan rasa peka terhadap kesuksesan dan juga pencapaian yang didapatkan oleh karyawan Anda. Berterimakasihlah saat ia berhasil membuat terobosan baru, menyukseskan acara kantor, atau bahkan berhasil menyelesaikan projek dengan maksimal. Apreasiasi itu penting.
Bicara dan dengarkan
Selain menyampaikan target perusahaan, jangan lupa juga untuk mendengarkan saran, harapan dan juga permintaan karyawan Anda. Pasalnya, kesuksesan setiap perusahaan bergantung pula pada orang-orang di baliknya. Oleh karena itu, marilah bekerja sama untuk berbicara dan mendengarkan.
Buat sistem kompensasi yang jelas dan terbuka
Tidak memberikan upah tambahan pada karyawan yang bekerja lembur bisa menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat turnover pada perusahaan Anda, terutama pada karyawan yang rutin lembur. Untuk mengurangi tingkat turnover, ada baiknya untuk membuat sistem kompensasi yang jelas dan terbuka dengan karyawan Anda. Dengan begitu, setiap karyawan pasti akan merasa adil dan lebih nyaman.
Nah, itu dia 10 tips mengurangi tingkat turnover pada perusahaan. Every employee does matters, let’s keep them up!
Untuk mencari ruang meeting, ruang kantor ataupun coworking space, silakan kunjungi website XWORK atau langsung menghubungi XWORK melalui email di cs@xwork.co atau melalui telp di +62-81288869664 atau 021-53666860 agar mendapatkan harga spesial dari kami! Ingin tau promo lain mengenai meeting room dan ruang kantor yang bagus di seluruh Indonesia? Lihat saja di website XWORK.
All images: pexels.com